Selasa, 11 Mei 2021

Metode Melamar Aplikasi S3 kepada Profesor calon Supervisor Kampus Luar Negeri


Dear pembelajar yang budiman, beberapa waktu lalu banyak kolega
 dan teman teman bertanya bagaimana cara melamar dan berkomunikasi dengan professor? Apakah kita melamar satu per satu dan menunggu respon dari beliau ataukah kita kirim sekaligus kepada professor-professor yang sudah kita daftar sebelumnya? Salah boleh katakana bahwa saya adalah orang yang melakukkan dua-duanya.


Pada kesempatan ini saya akan membagikan pangalaman saya saja. Karena bisa jadi ada hal yang lebih valid di luar sana. 

Ketika belajar persiapan keberangkatan di Jakarta, seorang coach membahas  permasalahan ini dan menganjurkan agar kami menggunakan metode yang pertama, yakni melamar satu per satu dan menunggu selesai dengan peofesor yang satu untuk kemudian beralih ke professor yang lain setelah mendapat kepastian. Artinya, melanjutkan di jenjang ke jenjang selanjutkan jika sukses dan move on ke professor yang lain jika di tolak. Adapun di tolak ini, berdasarkan pengalaman bukan berarti anda tidak kompeten, akan tetapi kebanyakan dari pengalaman saya adalah kurang lebihnya boleh saya katakana 50% para professor tersebut telah mempunyai banyak anak yang di bimbing sehingga sudah fully booked dan tidak lagi menerima anak Ph.D untuk sementara waktu; sedangkan yang lain adalah tulisan kita tidak sesuai dengan research interest mereka. Berbeda dengan di negeri sendiri, professor di luar negeri sangat ketat dalam hal ini. Hanya beda lapangan penelitian saja mereka tidak mau. Ini pengalaman saya ketika melamar di Universitas Hamb*rg dimana saya akan meneliti di sekolah sedangkan beliau meneliti di masyarakat.

Selanjutnya, adalah metode melamar kepada sekaligus professor. Di akhir periode beassiwa saya, saya harus mengumpulkan LoA secepatnya, kalau tidak beasiswa akan hangus. Dengan keadaan seperti ini, saya mengumpulkan paper saya dan mendaftar alamat-alamat email calon-calon supervisor dari berbagai nagara di Eropa. Setiap hari saya awali dengan mendaftar minimal 5 calon. Setelah mandapatkan calon dan membaca profil-profil beliau, saya mulai memetakan proposal saya dengan calon professor yang saya akan kirimi email. Setelah itu, dalam sehari mengirim kurang lebih 5 sampai 6 email. Hasilnya, yang kedua ini lumayan cepat. Dalam waktu setengah bulan, saya mendapatkan feedback secara singkat dan cepat.  Taruhlah contoh, saya melamar kapada 5 professor setiap hari dalam waktu 5 hari kerja. Minggu depannya lagi, saya mendapatkan feedback dari beberapa. Sebagian besar menolak dan ada 3 orang yang tertarik untuk berdiskusi secara email dan hasilnya satu di antara 3 tersebut akhirnya menjadi supervisor saya yang sekarang.  Lalu, bagaimana jika diterima semua? Saya juga mengalami hal ini. Setelah berproses dengan calon supervisor di Jerman, alhamdulillah qadarullah di terima di dua univeristas di Inggris dan di Skotlandia. 

Karena tuntutan LoA, saya memproses revisi proposal, interview dan administrasi di ketiga universtas ini. Target saya adalah yang mana yang memberikan LoA duluan adalah yang akan saya pilih. Qadarullah setelah proses revisi, interview dan proses administrasi di pusat admisi kampus, Kampus di Jerman lah yang lebih dulu mengeluarkan LoA. Sehingga akhirnya saya email kepada masing masing calon supervisor saya bahwa dengan alasan akademik dan non akademik, saya  mengundurkan diri. Mereka menerima dan menjamin akan merahasiakan dokumen-dokumen yang telah saya kirim.   

Jadi, kesimpulannya adalah metode  pertama adalah yang terbaik berdasarkan etika.Jika Anda Punya banya waktu, melakukan metode pertama memberikan banyak pengalaman, ketenangan dan kesabaran.  Hanya saja jika urgent dan butuh segera mendapatkan LoA, metode kedua patut di coba. Metode mana yang telah Anda coba? Anda dapat membagi pengalaman Anda di kolom komentar.

30 Ramadhan 1442H

12 Mei 2021, Bumi Jogja

Ummu Rahmatullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerpen #1 Senyum Sang Pembawa Roti

  “Ayolah   mi, bolehlaah… “terawang mata mommy seraya melepaskan anak 3 anak panah pasopati di jantung Sytsh.   Mata berwarna coklat dan ra...